Rabu, 22 Februari 2017

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA


PELUANG BISNIS
“ SINGKONG POHONG ”


Nama : Sri Devi Nurhayati
NIM : 16.11.0433
Kelas : 16-S1TI-07




Kata Pengantar


Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga makalah karya ilmiah lingkungan bisnis yang berjudul “KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PULSA SINGKONG POHONG” dapat diselesaikan dengan baik dan dapat disajikan sebagai tugas akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis. 

Makalah ini disusun agar pembaca khususnya para mahasiswa dapat lebih peka terhadap peluang bisnis yang ada di sekitar kita.Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan pihak-pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman. 

Penyusun mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan . Untuk itu kami menerima kritik dan sarannya demi perbaikan selanjutnya. Terimakasih.




Penyusun


ABSTRAK

Karya tulis ini menjelaskan tentang peluang usaha bisnis singkong atau yang di kenal dengan ubi. Kenapa saya mengambil contoh karya ilmiah tentang singkong karena Singkong merupakan hasil bumi yang melimpah ruah di Bumi Pertiwi ini, selain itu karena saya banyak menjumpai produksi singkong di daerah saya walaupun produksi tersebut tidak di jual dan hanya untuk di makan sendiri. Olehkarena itu sayapun tertarik untuk menjadikan singkong untuk bahan karya ilmiah saya untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah lingkungan bisnis ini. Singkong juga memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Salah satu jenis ubi ini pernah menjadi makanan pokok sebagian penduduk, karena untuk menggantikan beras. Mengingat sekarang kenaikan harga beras semakin tidak menentu, maka sebagian penduduk memilih mengantikan beras menjadi singkong. Singkong hanya terdiri dari delapan kata tapi memiliki berbagai macam peluang usaha, singkong bisa di olah sehingga meghasilkan makanan yang beragam mulai dari yang manis hingga yang pedas. Beberapa hasil olahan dari singkong adalah tiwul, gatot, gaplek, getuk, hingga keripik singkong. Tak heran, ragam olahan singkong pun memiliki penggemar di berbagai daerah. Meski banyak penyuka tiwul, gatot, atau getuk, kini tak banyak penjual yang bisa menyajikannya. Selain itu, dalam kondisi siap saji, olahan ini tak berumur panjang, sehingga tak bisa dibawa bepergian atau menempuh perjalanan berhari-hari. Alhasil, tiwul, gatot, getuk, dan lainnya, hanya bisa dinikmati di daerah-daerah, tak jauh dari tangan-tangan yang bisa mengolahnya.
Singkong memiliki banyak manfaat dan singkong juga bisa di gunakan untuk berbagai bahan industry, baik sebagai bahan baku maupun bahan additive, selain itu manfaat singkong yang lainnya juga dapat gunakan sebagai ramuan obat, dan tentunya singkong itu mudah di dapatkan (di temukan). Ramuan obat yang terbuat dari singkong ini juga telah lama di pakai oleh nenek moyang kita dengan memanfaatkan bagian dari pohon singkong tersebut. Jadi singkong sangat bermanfaat untuk kita terutama di indonesia ini yang sangat mudah sekali memperoleh bahan baku singkong dan juga tanah kita sangat subur untuk budidaya beragam jenis singkong ini. Mari kita kembangkan bisnis ini, karena singkong memiliki banyak peluang usaha. Jangan sampai singkong di biarkan sia-sia, karena sesungguhnya di dalam singkong menyimpan pundi – pundi jutaan rupiah. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi untuk teman – teman semua, serta dapat di kembangkan menjadi peluang bisnis yang dapat menghasilkan pundi – pundi rupiah yang sangat menguntungkan.


ISI


v  Peluang Bisnis “Singkong”

1. Singkong bisa di buat menjadi “Nasi Thiwul”

Tiwul, atau Thiwul adalah makanan pokok pengganti nasi beras yang terbuat dari ketela pohon atau singkong. Penduduk Pegunungan Kidul (Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul) yang dikenal mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari. Karena penduduk di sana kebanyakan bisa membuat Thiwul, dan sangat terampil dalam membuatnya, tapi thiwul itu nanti akhirnya hanya untuk di makan sendiri bukan untuk di jual, mungkin karena terbatasnya pengetahuan tentang peluang bisnis. Sebenarnya akan menghasilkan untung yang banyak jika thiwul itu di jual, karena jika di perhitungkan singkong bisa menanam sendiri di kebun tanpa harus membeli.
Tiwul dibuat dari gaplek. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya mencegah penyakit maag, perut keroncongan, dan lain sebagainya. Tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Di zaman penjajahan belanda, tiwul merupakan makanan pokok pengganti beras karena masyarakat Indonesia saat itu tidak sempat untuk bercocok tanam apalagi harus bertani. Adapun cara membuat nasi tiwul antara lain :

Bahan – bahan yang harus di siapkan untuk membuat nasi thiwul, antara lain :
  •  300 gr tepung gaplek
  • 70 ml air
  • 2 lembar daun pandan
  • 100 gr gula merah, yang telah di sisir halus
Bahan – bahan yang harus di siapkan untuk membuat taburan thiwul, antara lain :
§ ¼ butir kelapa muda, yang telah di parut memanjang
§ 1 lembar daun pandan
§ ¼ sendok teh garam
Cara membuat nasi thiwul, yaitu :
a) Letakkan tepung gaplek di atas tampah terlebih dahulu, sambil diperciki dengan air dan juga diaduk – aduk hingga menja sebuah adonan yang berbutir – butir seperti pasir, lalu sisihkan.
b) Kemudian, masukkan adonan ini ke dalam dandang yang sebelumnya telah di panaskan dan di alasi dengan daun pisang terlebih dahulu.
c) Setelah itu, tambahkan gula merah sisir secara acak di atas adonan tersebut, dan kukus selama 60 menit hingga matang, dan angkat.
d) Sementara itu, kukus pula kelapa parut dengan daun pandan dan garam selama 15 menit, lalu angkat.
e) Nah, sekarang nasi thiwul siap untuk disajikan bersama dengan kelapa parut.


2. Singkong di buat "gethuk lindri"
               Getuk lindri terkenal disebabkan cita rasanya yang empuk dan nikmat. Dengan aneka warna memikat dan manis. Dihidangkan menggunakan taburan kelapa parut yang sedap. Di samping cita rasanya yang luar biasa, getuk lindri pun populer gara-gara sebuah ciri khas. Penganan ini umum dijual dengan memakai gerobak ditemani suara tembang Jawa maupun lagu dangdut menggunakan volume yang kencang. Sehingga hadirnya penjual getuk lindri dapat dikenali dari bunyi musik yang berasal gerobak dorongnya. Cara membuat getuk lindri ternyata tidak sulit. Kue ini pas bila dihidangkan ketika tamasya bareng keluarga. Parutan kelapa yang ditaburkan diatasnya menjadikan penganan ini kian gurih ketika dimakan.
Bahan bahan yang diperlukan :
· 1/2 kg singkong yang sudah dikupas
· 100 g gula pasir
· 75 g kelapa parut yang sudah dikukus selama 5 menit
· 1/2 sdt vanili
· 5 tetes pewarna makanan hijau
· 5 tetes pewarna makanan merah
Bahan bahan untuk taburan :
ü Kelapa parut 200 g
ü Garam 1/2 sdt
Cara membuat getuk lindri :
a. Pertama tama singkong dikukus hingga matang dan empuk. Singkong rebus kemudian ditumbuk atau digiling.
b. Campurkan menjadi satu gula pasir, kelapa parut dan vanili sembari diaduk aduk terus sampai gula tercampur rata.
c. Tambahkan campuran gula tadi pada singkong yang sudah ditumbuk tadi. Uleni sampai tercampur rata. Buat adonan jadi 3 bagian. Tiap-tiapnya ditambahkan pewarna makanan merah dan hijau sedang satu bagian tetap berwarna putih. Uleni lagi tiap-tiap bagian adonan.
d. Dengan menggunakan gilingan getuk lindri, giling tiap tiap adonan tadi. Kemudian gulung dan iris iris.
e. Untuk taburan, kukus dahulu sampai matang kelapa parut yang telah diberi garam kemudian sisihkan.
f. Hidangkan getuk lindri dengan diberi taburan kelapa parut.


3.    Singkong bisa di buat menjadi “Gatot Thiwul”

Gatot dan Tiwul adalah salah satu makanan khas Gunung Kidul, Yogyakarta. Tiwul dan Gatot kini memang bukan lagi menjadi makanan pokok di Gunung Kidul seiring pertumbuhan ekonomi di daerah itu. Namun makanan khas tersebut tetap menjadi kudapan dan jajanan pasar yang banyak digemari. Salah satu penjual tiwul dan gatot yang terkenal di Gunung Kidul yaitu Tumirah atau yang lebih dikenal dengan nama Yu Tum. Yu Tum sudah berjualan sejak tahun 1985. Bermula dari jualan keliling kampung hingga sukses mempunyai tiga gerai yang menjajakan oleh-oleh khas Gunung Kidul Ini. Tiwul Yu Jum memang istimewa, sangat lembut dan legit. Tiwul biasa dicampur dengan gula jawa dan parutan kelapa. Tapi, bisa juga dimakan dengan nasi plus lauk sambal bawang atau sayur lombok ijo.
Tiwul saat ini masih dimasak dengan cara tradisional. Yakni menggunakan kukusan dari bambu. Bahan bakar untuk memasaknya juga masih menggunakan kayu. Yu Tum juga mengolah Tiwul menjadi beberapa varian rasa, ada rasa coklat serta keju. Di Gunung Kidul Tiwul dan Gatot menjadi buruan para wisatawan.
Adapun cara membuat gatot tiwul antara lain :
Bahan :

1. 350 gram singkong (yang sudah dikupas kulitnya lalu jemur kurang lebih 3-4 hari).
2. 1 gelas air matang.
3. 150 gram gula merah (sisir halus).
4. 200 gram kelapa parut.
5. 2 lembar daun pandan (kira-kira ukuran 20 cm lalu ikat simpul).
6. 1 tangkai daun pisang (ambil daunnya saja).
7. Garam secukupnya.

Cara membuat :
· Mula-mula tumbuk kasar singkong yang sudah kering sambil dipercik-percikkan air, biasanya kebanyakan orang menyebut singkong kering ini gaplek. Tumbuk hingga gaplek membentuk butiran-butiran kecil.
· Selanjutnya gaplek yang telah ditumbuk tadi beri tambahan gula merah kemudian bungkus gaplek sperti membungkus pepes ikan dengan menggunakan daun pisang. Setelah semua gaplek dibungkus lalu kukus gaplek hingga matang.
· Cara membuat taburan kelapa untuk gaplek antara lain : kukus parutan kelapa bersama dengan daun pandan dan garam dengan waktu kira-kira 15-20 menit, kemudian angkat.
Terakhir angkat dan sajian gatot tiwul yang telah matang tadi bersama dengan kelapa parut yang sudah dikukus. Gatot tiwul sangat nikmat disantap dengan ditemani teh hangat. Selamat mencoba resep dan cara membuat gatot tiwul manis khas Pegunungan Kidul (Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul).

Kesimpulan
Peluang bisnis itu tidak akan ada jika kita tidak berusaha untuk mencari cara untuk mendapatkan peluang bisnis. Peluang bisnis dapat muncul dari hobi kita sendiri, yang sebelumnya mungkin kita tidak sadar bahwa hobi kita bisa dijadikan sebagai usaha. Kalau hobi atau bidang yang kita kuasai saat ini belum layak untuk dijadikan peluang bisnis, kita membutuhkan ide-ide yang menimbulkan peluang bisnis. Bagaimana cara menimbulkan ide itu? Ide yang berpeluang usaha bisa didapatkan dari hal-hal seperti berikut ini :
1) Cita – cita
Peluang bisnis itu bisa muncul dari cita – cita kita sendiri. Bila keinginan kita ingin menjadi seorang pembisnis, maka kita akan terus melihat peluang – peluang di hampir semua bidang. Hampir setiap apa yang di lihat adalah peluang bisnis. Contohnya seperti, peluang bisnis “Singkong”, jika seseorang itu bercita – cita menjadi pembisnis maka peluang bisnis itu akan dia lakukan. Bisnis singkong itu hanya memerlukan modal sedikit tetapi akan menghasilkan keuntungan yng luar biasa seperti kisah “Yu Tum” di atas.
2) Wawasan
Orang yang wawasannya luas, pergaulannya luas dan dia mau berpikir, maka akan menemukan peluang bisnis. Misalnya seseorang yang sering melihat bisnis yang dilakukan di luar negeri ataupun di luar kota (bisa didapatkan dari media massa atau berkunjung) atau juga bisa di daerah yang terpencil dan bisnis tersebut belum ada di negaranya, ini merupakan cara untuk mendapatkan peluang bisnis. Wawasan bisnis bertambah luas bukan hanya dengan cara pergi ke luar negeri, namun dapat juga dengan membaca majalah, buku, dan membaca di internet. Selain itu bisa juga melalui banyak bergaul dengan teman, relasi, dan saudara yang kebetulan menjalankan bisnis.
3) Inovasi Baru
Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena adanya kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Misalnya, bisnis “Singkong” seperti ini belum tentu di semua daearah bahkan negara itu ada, maka hal ini bisa menjadi peluang bisnis baru untuk kita. Dan jangan lupa sebelum memulai sebuah peluang bisnis harus di perhitungkan mulai dari modal, biaya sarana, sampai dengan keuntungannya. Kita harus mampu menciptakan sesuatu atau produk yang baru supaya kita bisa cepat mendapatkan peluang bisnis baru. Apabila kita berhasil menciptakan produk tersebut dan dibutuhkan konsumen maka kita dapat menjadi yang pertama dan menguasai bisnis tersebut (leader). Tentunya kita akan mendapatkan keuntungan yang cepat namun jangan terlena biasanya pesaing mengincar kita dengan membuat bisnis yang sama dengan kita (challenger dan para follower).


Semoga dengan karya ilmiah ini dapat memotifasi teman – teman untuk terjun dalam dunia bisnis. Sebenarnya bisnis itu asyik jika kita bisa memainkan otak kita dengan lincah dan cerdik. Dengan berinovasi kita nanti bisa menciptakan produk baru yang akan menjadi peluang bisnis kita, tidak hanya berinovasi tetapi kita juga bisa menemukan peluang bisnis dari peristiwa yang di gemari atau munculnya tokoh.
Mari kita lestarikan Budaya kita yaitu Budaya Indonesia. Mari kita membuka peluang bisnis “Singkong” supaya tumbuhan “Singkong” tetap lestari dan tentunya dengan membuka usaha dapat menambah omset pendapatan kita, selain itu kita juga menjunjung nama baik Indonesia yaitu Negara yang kaya akan bahan pangan,,,
Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar